Rabu, 13 Mei 2009

MATERI CERDAS CERMAT (UMUM)

MATERI CERDAS CERMAT (UMUM)
1. “ Sesungguhnya kami telah menurunkan al-Qur’an, dan sesungguhnya kami tetap memeliharanya”. Adalah janji Allah terdapat pada al hijr ayat 9
2. Berikut adalah orang-orang yang ditunjuk sebagai pantia pembukuan al qur’an oleh kholifah usman kecuali Zaid haritsah
3. Yang dimaksud dengan “ ASSAB’U TIWAAL” adalah tujuh surat terpanjang dalam al Quran
4. Berkut adalah surat-surat Al mufasshal kecuali al baqoroh
5. Ayat yang berawalan “ Yaa Ayyuhalladzina amanu……….” Adalah sebagian dari tanda-tanda surat madaniyah
6. Nishful Qur’an adalah terdapat pada Q.S al kahfi ayat 19.
7. Jumlah Ruku’ dalam Al Qur’an adalah 554…..
8. Perintah membaca al Qur’a dengan Tartil Terdapat pada al muzammil 4.
9. Seruan membaca Alqur’an denga suara merdu….” Zayyinul Qur’aana Biashwaatikum,, adalah keterangan hadits nabi
10. Jumlah ayat-ayat sajadah dalam Al Qur’an 15
11. Berikut yang termasuk letak ayat sajadah adalahan an najm 62
12. Berikut yang termasuk letak ayat sajadah kecuali al imron 83
13. Dari salah satu tokoh Qiro’ah sab’ah adalah Abu bakr ashim bin abi annujud yang wafat di kuffah pada tahun 127 H
14. Julukan al qur’an salah satunya adalah sebagi pembeda; terdapat dalm Q.S al baqaroh 185
15. Al Qur’a pertama kali diturunkan adalah surat al ‘alaq
16. Tokoh qiroah sab’ah yang wafat di madinah pada tahun 109 H adalah Nafi’ bin Naim
17. Seorang tokoh yang memiliki ide tanda baca dalam Al Qur,an setelah pertengahan 4 H hingga sekarang adalah.Imam Al Kholl
18. Surat Al Baqoroh ayat 183 adalah perintah tentang puasa
19. “Sesungguhnya orang yang paling mulya d sisi Allah adalah orang-orang yang palig bertaqwa” adalah arti dari Q.S. al hujarat 13
20. Mustahiq Zakat ada 8 gologan, hal itu dijelaskan dalam Al Qur’an at taubah 60
21. “Walillaahi alanaasi hijjul bat man istathoo’a laihi sabiilaa.” Adalah perintah ibadah haji
22. Al Quran al baqoroh 261 tentang keutamaan shodaqah
23. Tujuan Allah menciptakan manusa da jin untuk berbadah adalah terdapat dalam surat adzariat 56
24. Kebaikan da keburukan sekecil apapun tidak akan lepas dari pengetahuan Allah, adalah kandungan al zalzalah
25. La’in Syakartum La’aziidannakum, Wala’in kafartum innaa adzaabi lasyadiid. Adalah ayat tentang syukur
26. Ayat tentang perikahan adalah Ar-Rum 21
27. Al Imron 200 adalah tentang sabar
28. Seseorang bukan nabi, akan tetapi memiliki derajad yang luar biasa disisi Allah sehigga diabadikan sebagai nama surat dalam al Qur’an adalah lukman hakim
29. Nama neraka bagi orang yang lalai dalam shalat adalah saqor
30. Kun Fayakun. Adalah Surah Yaasin ayat 82
31. Ayat yang terakhir diturunkan adalah bagian dari surat al maidah
32. Keluarga nabi yang ingkar dan celaka serta diabadikan dalam al Qur’an adalah abu lahab

MATERI CERDAS CERMAT I (GABUNGAN)

MATERI CERDAS CERMAT I (GABUNGAN)

1. Maksud kandungan ayat berikut ini
وانزانا اليك الكتاب بالحق مصدقالما بين يديه من الكتاب ومهيمنا غليه (المائداة : 48 )
ialah bahwa al qur’an membenarkan apa yang terdapat pada kitab sebelumnya (taurot, zabur dan injil)
2. Macam-macam waqof yaitu ada (4) 1. Ikhtiyari 2. Idtirori 3. Intidhori 4. Ikhtibari
3. Ayat yang menjelaskan hidup orang yang bermewah-mewahan atau dengan kata lain di anjurkan hidup sederhana terdapat pada surat ا (الاسراء : 28-27)
4. فكلوا مما رزقككم الله حللا طيبا واشكرو نعمة الله ان اياه تعبدون
kandungan isi Ayat tersebut adalah:
• Kita disuruh makan makanan yang halal dan yang baik
• Kita wajib mensyukuri nikmat Allah yang telah di anugerahkan kepada kita
• Syukur nikmat kepada Allah merupakan bukti kita beribadah kepadanya
ياايهاالذين أمنوا اذا تداينتم بدين الى اجل مسمى فاكتبوه (البقرة)
5. Kandungan ayat diatas adalah apabila kita mengadakan transaksi hutang piutang hendaklah di tulis agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan oleh kedua belah pihak seperti :lupa dsb
6. Cabang Ilmu yang mempelajari tentang qoidah-qoidah yang di ambil dari Al-Qur’an dan Hadis yaitu Usul fiqh
7. Allah menciptakan manusia di muka bumi ini untuk di jadikan sebagai kholifah ayatnya yang menjelaskan tentang itu adalah
واذ قال ربك للملائكة إني جاعل في الارض خليفة (البقرة )
8. Ayat yang menjelaskan wahyu di turunkan
وما كان لبشر ان يكلمه الله الا وحيا اومن ورأء حجاب اويرسل رسولا فيوحي بأذنه ما يشاء انه علي حكيم (الشواى )
9. Kandungan ayat berikut ini !
فأم اليتيم قلا تقهر وأما السائل فلاتنهر
Yaitu kita di larang berlaku sewenang –wenang terhadap anak yatim
10. Maksud kandungan ayat berikut ini
ليس كمثله شيئ وهوالسميع البصير
Yaitu bahwa tidak ada sesuatupun yang menyerupainya dan dialah yang maha mendengar dan maha melihat
11. Cara wahyu di turunkan ada 3 yaitu dari balik hijab, berupa wahyu, Mengutus malaikat jibril untuk membawanya
12. Ayat yang menjelaskan bahwa dapat berubah jika mau mengubah nasibnya sendiri
ان الله لا يغير ما بقوم حتى يغيروا ما بانفسهم
13. Proses kejadian manusia adalah dari diri yang satu (tulang rusuk Nabi Adam) kemudian Allah menciptakan Istrinya (Siti Hawa ) kemudian inilah manusia berkembang biak hingga sekarang .ayat yang mengenai tentang hal itu.

ياايها الناس اتقوا ربكم الذي خلقكم من نفس واحدة وخلق منها زوجها وبث منهما رجالا كثيراونساء (النساء )
14. انا نحن نزلنا الذكر وانا له لحافظون Maksud ayat tersebut
Yaitu jika kita benar-benar yaqin terhadap kamurnian Al-Qur’an maka tidak ada alasan sedikitpun untuk meragukan kemurnian aqidah yang di kandungnya
15. Ya’juj dan ma’juj adalah dua nama yang bersatu padu. Yang segala gerak geriknya dapat merusak bumi . ayat Al-Qur’an yang mengenai tentang hal itu sbb:
ان يأجوج ومأجوج مفسدون في الارض
16. Ayat-ayat mutasyabihat Yaitu ayat-ayat Al-Qur’an yang makna atau pengertiannya kurang jelas

17. Tiada tuhan yang wajib di sembah kecuali Allah SWT sebagaimana yang di ajarkan oleh rasul . ayatnya adalah :
وما ارسلنا من قبلك من رسول الا نوحي اليه انه لااله الا انا فاعبدون
18. Ayat Al qur’an yang di anjurkan bahwa kita saling menjalin hubungan antar negara dan berbangsa
يا ايها الناس انا خلقنكم من ذكر و انثي وجعلنا كم شعوبا وقبا ئل لتغرفوا
19. Ayat Al Qur’an yang berlaku saktah yaitu juz 30 surat Al Mutoffifin
20. Isymam menurut bahasa dan istilah menurut bahasa adalah monyong sedangkan menurut istilah mengkombinasikan atau mencampuradaukan harkat dlommah dan fathah sambil memonyong (mencucung)
21. Definisi ayat-ayat muhkamat yaitu ayat-ayat al-qur’an yang ma’na dan pengertiannya sudah jelas contohnya حرمت عليكم الميتة
22. Berilah contoh bacaan imalah yang berlaku dalam al-qur’an !
وقا ل اركبوا فيها بسم الله مجريها ومرسيها
23. Ayat yang menjelaskan keharusan penguasa memungut zakat agar mereka bersih dari sifat kikir dan berlebih-lebihan serta menyuburkan sifat baik di hati mereka
خذ من اموالهم صدقة تطهرهم وتزكيهم بها وصل عليهم
24. Seruan Allah kepada semua hambanya supaya bekerja dan berusaha di muka bumi untuk memperoleh rizqi bagaimanakah bunyi ayat yang menjelaskan hal tersebut yaitu
فاذا قضيت الصلاة فانتشروا في الارض وابتغوا من فضل الله ( الجمعة )

25. Yang berpendapat bahwa kalam pasti berhurup dan bersuara ? ialah golongan mu’tazilah
26. Persamaan antara wahyu dan ilham :
• keduanya sama-sama diterima oleh manusia
• keduanya sama-sama diberikan demi kemaslahatan
• keduanya sama-sama perintah Allah.
27. Perbedaan antar wahyu dan ilham :
• wahyu dapat diterima oleh para rosul dan nabi
• ilham dapat diterima oleh siapapun yang dikehendaki Allah
• wahyu tidak di minta kepada Allah
• ilham pintunya masih terbuka dan berlaku sepanjang masa

28. Fungsi Al-Qur’an : sebagai hidayah, mukjizat terbesar, sebagai pengukuhan dan penguat adanya kitab-kitab suci yang diturunkan sebelum Al-Qur’an
29. Waktu turunnya Al-Qur’an secara berangsur-angsur adalah 22 th, 2 bulan, 2 hari
30. Ayat adalah suatu kumpulan kata yang mempunyai permulaan
31. Surat ialah sekumpulan ayat ayat Al-Qur’an yang berdiri sendiri yang mempunyai pemulaan dan akhiran
32. Memberikan panjang dan pendeknya surat-surat al-qur’an maka surat-surat di bagi menjadi empat :
• ath-tiwah ialah 7 surat yang panjang dari surat al-baqorah dan seterusnya.
• Al-misun ialah yanga mencapai seratus surat
• Al-mu’tasam ialah yang jumlah ayat dibawah seratus
• A-mufashshal ialah surat yang dimulai dari surat Al-hujarat
33. Imalah menurut bahasa adalah miring, sedangkan menurut istilah adalah membaca harkat fathah dengan menyandarkan kepada harkat kasroh sekira dua pertiganya
34. Isymam menurut bahasa adalah moyang, sedangkan menurut istilah adalah mengkombinasikan atau mencampur adukan harokat fathah dengan domah sambil memoyang (mecucu)
35. Tas-hil menurut bahasa adalah memudahkan sedangkan menurut istilah adalah membaca ayat-ayat al-qur’an dengan cara termudah dalam pengangggapannya
36. Hamzah koto’ ialah hamzah yang selama dapat di ucapkan, baik dalam permulaan kalimat atau dalam keadaan wasol atau disambung
37. Waqaf menurut bahasa adalah berhenti sedangkan menurut istilah adalah menghentikan bacaan, baik untuk tidak diteruskan atau mengambil nafas untuk melanjutkan bacaan selanjutnya
38. Waqaf mafhum menurut bahasa adalah berhenti yang difahami, sedangkan menuurt istilah adalah berhenti pada suatu kata yang mana suatu kata itu bisa di jadikan permulaan kalimat baru, sebab sudah di fahami.
39. Diantara ayat yang harus waqof adalah : juz 2 surat al-baqorah ayat 243
40. Washal istia’doh bil basmalah artinya adalah meneruskan bacaaan isti’adoh dengan basmalah lalu memutus surat.

Selasa, 12 Mei 2009

MATERI CERDAS CERMAT I 2009 (Revisi)

I. ULUMUL QUR’AN


1. Pengertian Wahyu menurut bahasa adalah pemberitahun secara samar dan cepat.
2. Pengertian Wahyu menurut syara’ adalah firman Allah SWT yang diturunkan kepada sebagian nabi-Nya dengan cepat dan samar di luar kebiasaan manusia biasa.
3. Wahyu yang turun kepada ibu nabi Musa A.S termaktub pada Q.S. (Al-Qur’an Ayat) Al-Qashas: 7.
وَأَوْحَيْنَا إِلَى أُمِّ مُوسَى أَنْ أَرْضِعِيهِ...
4. Wahyu untuk lebah termaktub pada Q.S. An-Nahl: 68.
وَأَوْحَى رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنْ اتَّخِذِي مِنْ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنْ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ
5. Isyarat Nabi Zakaria kepada kaumnya untuk bertasbih di pagi dan sore hari termaktub pada Q.S. Maryam:11.
فَخَرَجَ عَلَى قَوْمِهِ مِنْ الْمِحْرَابِ فَأَوْحَى إِلَيْهِمْ أَنْ سَبِّحُوا بُكْرَةً وَعَشِيًّا
6. Rayuan setan dalam jiwa manusia termaktub pada Q.S. Al-An’am: 21.
وَإِنَّ الشَّيَاطِينَ لَيُوحُونَ إِلَى أَوْلِيَائِهِمْ لِيُجَادِلُوكُمْ...
7. Cara turunnya wahyu ada dua, yakni melalui perantara malaikat Jibril A.S. dan tanpa perantara.
8. Contoh wahyu yang turun tanpa perantara seperti pada nabi Musa A.S dan nabi Muhammad S.A.W ketika isro’ mi’roj.
9. Wahyu yang turun kepada nabi Musa A.S termaktub dalam Q.S. An-Nisa: 164.
...وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَى تَكْلِيمًا
10. Dalil mengenai bentuk turunnya wahyu termaktub dalam Q.S. Asy-Syura: 51.
وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَنْ يُكَلِّمَهُ اللَّهُ إِلا وَحْيًا أَوْ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولا فَيُوحِيَ بِإِذْنِهِ مَا يَشَاءُ إِنَّهُ عَلِيٌّ حَكِيمٌ
11. Al-Qur’an menurut bahasa berarti membaca. Hal ini termaktub dalam Q.S. Al-Qiyamah:17-18.
إِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهُ وَقُرْآنَهُ * فَإِذَا قَرَأْنَاهُ فَاتَّبِعْ قُرْآنَهُ

12. Al-Qur’an menurut istilah memiliki 5 pokok definisi yang tidak dapat dipisahkan, antara lain:
- Firman Allah S.W.T yang kodim/dahulu di Lauhul Mahfudz.
- Sebagai mu’jizat (melemahkan para penentang).
- Kitab suci yang diturunkan atas nabi Muhammad S.A.W.
- Yang ditulis dalam mushaf-mushaf.
- Yang dinukil (tiruan bacaannya) secara mutawatir (sanadnya jelas hingga nabi Muhammad S.A.W).
- Yang dinilai ibadah bagi yang membacanya.
13. Dalil naqli tentang Al-Qur’an sebagai tercantum dalam Q.S. Al-Isro: 88.
قُلْ لَئِنِ اجْتَمَعَتِ الْإِنْسُ وَالْجِنُّ عَلى أَنْ يَّأْتُوْا بِمِثْلِ هذَا الْقُرْآنِ لَا يَأْتُوْنَ بِمِثْلِه وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيْراً
14. Nama-nama Al-Qur’an ada 4, antara lain:
- Al-Qur’an, isyaroh mudahnya dihafal yang termaktub dalam Q.S. Al-Isro: 9.
إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ...
- Al-Kitab, isyaroh dalam bentuk tulisan yang termaktub dalam Q.S. Al-Baqarah: 1-2.
الم * ذَلِكَ الْكِتَابُ لا رَيْبَ فِيهِ...
- Adz-Dzikro, isyaroh pada kandungan peringatan-peringatan yang termaktub dalam Q.S. Al-Hijr: 9.
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
- Al-Furqon, isyaroh sebagai pembeda antara yang benar dan salah yang termaktub dalam Q.S. Al-Furqan: 1
تَبَارَكَ الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَى عَبْدِهِ لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيرًا
15. Beberapa sifat Al-Qur’an, antara lain:
- Petunjuk dan rahmat, termaktub dalam Q.S. Luqman: 3.
هُدًى وَرَحْمَةً لِلْمُحْسِنِينَ
- Nur/cahaya, termaktub dalam Q.S. An-Nisa: 174.
وَأَنزَلْنَا إِلَيْكُمْ نُورًا مُبِينًا
- Syifa/obat, termaktub dalam Q.S. Al-Isro: 82.
وَنُنَزِّلُ مِنْ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ...
- Hikmah, termaktub dalam Q.S. Al-Qamar: 5.
حِكْمَةٌ بَالِغَةٌۖ فَمَا تُغْنِ النُّذُرُ
- Himbauan/pengarahan, termaktu dalam Q.S. Yunus: 57.
قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ...
- Wahyu, termaktub dalam Q.S. Al-Anbiya: 45.
إِنَّمَا أُنذِرُكُمْ بِالْوَحْيِ...
16. Periode turunnya Al-Qur’an mencakup 3 periode, antara lain:
- Turun sekaligus dari Allah ke Lauhul Mahfudz, termaktub dalam Q.S. Al-Buruj: 21-22.
بَلْ هُوَ قُرْآنٌ مَجِيدٌ * فِي لَوْحٍ مَحْفُوظٍ
- Turun sekaligus dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah di langit dunia pada lailatul qadar, termaktub dalam Q.S. Al-Qadr: 1.
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
- Turun berangsur-angsur kepada kalbu nabi Muhammad S.A.W selama 23 tahun, termaktub dalam Q.S. Al-Isro: 106
وَقُرْآنًا فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَى مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ تَنْزِيْلاً

17. Ayat-ayat dalam Al-Qur’an terbagi dalam dua macam, yakni Makkiyah dan Madaniyah.
18. Ayat Makkiyah adalah ayat yang turun kepada nabi Muhammad S.A.W di Makkah.
19. Ayat Madaniyah adalah ayat yang turun kepada nabi Muhammad S.A.W di Madinah.
20. 3 ciri dari bebarapa ciri ayat makkiyah, antara lain:
- Setiap ayat yang di dalamnya terdapat ayat sajadah
- Setiap ayat yang di dalamnya terdapat lafal كَلَّا
- Setiap ayat yang diawali kalimat يَا اَيُّهَا النَّاسُ
21. 3 ciri dari beberapa ciri ayat madaniyah, antara lain:
- Setiap ayat yang di dalamnya terdapat kewajiban dan hukuman
- Setiap ayat yang di dalamnya terdapat cerita orang munafik
- Setiap ayat yang diawali يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا
22. Termasuk sebagian ayat yang turun di musim panas, antara lain:
- Q.S. An-Nisa: 176
- Q.S. Al-Maidah: 3
- Q.S. Al-Baqarah: 281
- Q.S. At-Taubah: 42
- Q.S. At-Taubah: 65
- Q.S. At-Taubah: 81
23. Termasuk sebagian ayat yang turun di musim dingin/hujan, antara lain:
- Q.S. Al-Ahzab: 9
- Q.S. An-Nur: 11-22
24. Ayat Al-Qur’an yang turun di Thoif adalah Q.S. Al-Furqan: 45
25. Ayat Al-Qur’an yang turun di Baitul Maqdis/Palestina adalah Q.S. Az-Zukhruf: 45.
26. Ayat Al-Qur’an yang turun di Hudaibiyah adalah Q.S. Ar-Ra’du: 30
27. Ayat Al-Qur’an yang turun di Juhfah adalah Q.S. Al-Qashas: 85
28. Ayat Al-Qur’an yang turun pertama adalah Q.S. Al-‘Alaq: 1
29. Ayat Al-Qru’an yang turun terakhir adalah Q.S. Al-Baqarah: 281 menurut pendapat yang paling unggul secara mutlak.
30. Surat pertama yang turun secara lengkap adalah Q.S. Al-Fatihah.
31. Pertamanya ayat yang turun tentang syariat jihad adalah Q.S. Al-Haj: 39.
32. Pertamanya ayat yang turun tentang diharamkannya khamr/minuman yang memabukkan adalah Q.S. Al-Baqarah: 219.
33. Pertamanya ayat yang turun tentang makanan adalah Q.S. Al-An’am: 145.
34. Akhir ayat yang turun khusus tentang perempuan adalah Q.S. Ali Imran: 195.
35. Akhir ayat yang turun tentang warisan adalah Q.S. An-Nisa: 176.
36. Akhir surat yang turun secara lengkap adalah Q.S. An-Nashr.
37. Ayat Al-Qur’an yang dibawa dari Madinah ke Makkah tentang RIBA adalah Q.S. Al-Baqarah: 278. Yang membacakan ayatnya kepada penduduk Makkah adalah sahabat Utab bin Usaid r.a.
38. Ayat Al-Qur’an yang dibawa Abu Bakar Ash-Shiddiq ketika menjadi pemimpin haji dari Madinah ke Makkah pada hari kurban adalah Q.S. At-Taubah. Yang membacakan ayatnya kepada semua orang adalah sahabat Ali bin Abi Thalib r.a.
39. Termasuk pula ayat Al-Qur’an yang dibawa dari Madinah ke Makkah adalah Q.S. An-Nisa: 98-99.
40. Ayat Al-Qur’an yang dibawa dari Madinah ke Habasyah adalah Q.S. Maryam. Adapun yang membacakannya kepada Raja Najasyi adalah sahabat Ja’far bin Abu Thalib r.a. Termasuk pula Q.S. Ali Imran: 64-68
41. Ayat Al-Qur’an yang dibawa dari Makkah ke Madinah antara lain:
- Q.S. Al-A’la. Yang membawa adalah sahabat Mush’ab bin ‘Umair dan Ibnu Umi Maktum r.a.
- Q.S. Yusuf. Yang membawa adalah sahabat ‘Auf bin ‘Afra r.a.
- Q.S. Al-Ikhlas
- Q.S. Al-A’raf dari ayat 158 hingga terakhir ayat (206).
42. Ayat Makkiyah yang terdapat dalam Surat Madaniyah adalah Q.S. Al-Anfal: 64 dan Q.S. Al-Mujadalah: 7.
43. Ayat Madaniyah yang terdapat dalam Surat Makkiyah adalah Q.S. Yunus: 40, 94-95 dan Q.S. Al-Kahfi: 1-8, 28, 107 sampai akhir surat.
44. Sebab-sebab turunnya Al-Qur’an (Asbabun Nuzul) terbagi manjadi 2 jenis, turun tanpa sebab dan turun dengan sebab.
45. contoh ayat-ayat Al-Qur’an yang turun dengan sebab termaktub dalam Q.S. Asy-Syu’aro:214, Al-Isro: 85, Al-Lahab: 1, Al-Maidah: 4.
46. Beberapa pendapat ulama mengenai hikmah-hikmah adanya Asbabun Nuzul:
- Menurut Al-Wahidi, tidak mungkin tepat dalam menafsiri Al-Qur’an tanpa memahami cerita dan sebab turunnya ayat.
- Menurut Ibnu Daqiq, keterangan Asbabun Nuzul merupakan cara yang tepat untuk memahami kandungan Al-Qur’an.
- Menurut Ibnu Taimiyah, memahami Asbabun Nuzul menentukan pemahaman dalam penafsiran Al-Qur’an, Karena ilmu dengan sebab dan untuk mengetahui ilmu harus tahu penyebabnya.
47. Mengumpulkan Al-Qur’an memiliki dua makna, menghafalkan dan mencatatnya pada lembaran-lembaran.
48. Yang dimaksud Rasm Ustmani adalah tata cara penulisan huruf dan kalimat pada mushaf menurut cara yang diinstruksikan oleh sahabat Ustman bin Affan kepada panitia empat.
49. Panitia empat antara lain: Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Zubair, Sa’id bin ‘Ash dan Abdur Rahman bin Harist bin Hisyam.
50. Beberapa pendapat tentang Rasm Ustmani:
- Pendapat pertama; bahwa Rasm Ustmani bukan merupakan ketetapan dari Nabi Muhammad S.A.W, melainkan sebuah istilah yang disetujui sahabat Ustman dan disetujui umat islam. Maka wajib hukumnya mengikuti dan tidak boleh membedainya.
- Pendapat kedua; bahwa Rasm Ustmani merupakan istilah saja dan boleh membedainya.
- Pendapat ketiga; bahwa Rasm Ustmani adalah ketetapan dari Nabi Muhammad S.A.W dan tidak boleh membedainya, inilah pendapat mayoritas ulama.

Minggu, 10 Mei 2009

ILMU TAJWID

ILMU TAJWID
1. Cara membaca ادغام متجانسينdan contohnya:
Dimasukkan (di-idghom-kan atau di-tasydid-kan) kedalam huruf yang kedua, contohnya: طائفهاحنت
2. Definisi ادغام متقاربينadalah apabila ada (ذ - ث), (م - ن), (ك – ق), contohnya: معنا اركب
3. غنه adalah dengung, huruf-hurufnya: ن dan م
4. Mad (مد) menurut bahasa adalah memanjangkan atau sesuatu yang memanjang. Menurut pendapat yang lain adalah Az Ziyadah (الزده) yaitu sesuatu yang tambah. Sedangkan menurut Istilah adalah memanjangkan suara huruf dari huruf-huruf mad.
5. Huruf-huruf mad yaitu:
1. Alif mutlak jatuh setelah fathah, contoh: قَا لَ , مُوْسى
2. Wawu mati jatuh setelah dhommah, contoh: قُوْلُوْا , كونُوْا
3. Ya’ mati jatuh setelah kasroh, contoh : أ مِنِيْنَ
6. Mad Asli atau Thobi’I yaitu apabila ada wawu mati ( وْ) jatuh setelah dhommah, ya’ mati (يْ) jatuh setelah kasroh dan (ا ) alif jatuh setelah fathah dan tidak bertemu dengan sukun dan hamzah.
7. Panjangnya Mad Asli atau Thobi’I yaitu satu alif atau dua harokat. Contoh : نُوْ حِيها
8. Mad Wajib Muttashil adalah Apabila ada mad thobi’i atau mad ashli bertemu dengan hamzah dalam satu kalimat. Contoh : جاء , سوء , هنيئاً
9. Mad Jaiz Munfashil adalah Apabila ada mad thobi’i atau mad ashli bertemu dengan hamzah dilain kalimat. Contoh : بما أ نزل , قوْا أَ نفُسكمْ
10. Mad Badal yaitu apabila ada dua hamzah yang kumpul dalam satu kalimat, maka hamzah yang kedua diganti dengan huruf yang sesuai dengan harokat pertamanya (sejenis) yaitu :
a. Jika dua hamzah berharokat fathah, maka hamzah yang kedua diganti dengan alif . Contoh: ءَ امَنَ asalnya ءَءْ من
b. Jika dua hamzah berharokat dhommah, maka hamzah yang kedua diganti dengan wawu . Contoh : اُوْ تُوُا asalnya ءُ ؤْ توا
c. Jika dua hamzah berharokat kasroh, maka hamzah yang kedua diganti dengan ya’. Contoh : اِْيما نًا asalnya إئْمانًا
11. Contoh bacaan مد فرق dalam ilmu tajwid : قل آلله اذن لكم (يونس) آالدكرين حرم ام الا نثيين (الانعام)
12. Huruf Mad Lazim Harfi Mukhoffaf ada 8 , digabungkan dalam kalimat ﺴﻧﻗﺺﻋﻟﻣﻚ , contohnya: يس , الر , حم
13. Bacaan مدبدل : بني آدم
14. مدصله طويله adalah ha dhomir (ه) yang diapit harokat dan menghadapi hamzah (ء),
contoh:أخلده ماله
15. مدعارض للسكون adalah mad yang bertemu sukun karena diwaqofkan. Mad ini boleh dibaca satu alif, dua alif atau tiga alif. Contoh : إن الله سميع بصير
16. Contoh اخفاء شفوى : إعتصم بالله
17. إخفاء حققى adalah bila nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu dari 15 huruf إخفاء حققى yaitu: ت ث ج د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ف ق ك contohnya: من جوع
18. إقلاب adalah mengganti suara nun mati (نْ) atau tanwin ( ً ٍ ٌ) dengan suara “M” dengan berdengung saat bertemu dengan huruf iqlab yakni ب , contoh: سميع بصير
19. إدغام بلاغنه adalah memasukkan nun mati (نْ) atau tanwin ( ً ٍ ٌ) ke dalam huruf sesudahnya (memasukkan tanpa dengung); tanpa ditahan. Huruf-huruf idgham bilaghunnah adalah ر ل
20. Surat النمل di tengah ayatnya ada bacaan basmalah
21. Ciri-ciri (ل) yang dibaca tebal adalah ketika huruf (ل) tersebut berada pada lafadz Allah dan didahului oleh harokat fathah/dhomah.
22. إظهار حلقى adalah melafadhkan huruf إظهار dari makhrojnya dengan suara jelas atau terang dengan tanpa disertai mendengung (بلاغنه)
Jumlah huruf idhar ada enam yaitu : ء هـ ع ح غ خ
Dinamakan حلقى dikarenakan keenam huruf tersebut tempat keluarnya adalah berada di tenggorokan, Kaidah إظهار حلقى : Jika ada nun mati atau tanwin yang bertemu dengan salah satu dari huruf halaq yang enam tersebut, maka harus dibaca dengan suara terang atau jelas, baik bertemunya itu dalam satu kalimat atau dilain kalimat. Contohnya: انْعَمْتَ , سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ , يَنْهَوْنَ
23. Bacaan مد فرقى dalam Al-Qur’an ada 4, yaitu 2 ayat dalam surat Al-An’am, 1 ayat dalam surat Yunus, dan 1 ayat lagi dalam surat An-Naml.
24. Arti dari muttashil (متصل) adalah bersambung.
25. Cara membaca إخفا حقيقى adalah samar-samar antara Idhar dan Ikhfa .
26. Arti dari إخفاء حقيقى adalah samar dengan sungguh-sungguh.
27. Mad Iwadl yaitu apabila ada isim yang alamat nashobnya memakai tanwin “fathatain” (selain fathatainnya ta’ ta’nis yang mufrod mahal nashob) dan berada pada perwaqofan/berhenti, maka huruf yang bertanwin itu dihilangkan tanwinnya.
Contoh : سَمِيْعًا عَلِيْمًا, قَوْ لًا كَريْماً
28. Panjanganya Mad Iwadl harus satu alif tidak kurang dan tidak lebih
29. Mad Tamkin, Tamkin artinya adalah menetapkan. Yaitu apabila ada ya’ yang tasydid berharokat kasroh jatuh setelah ya’ mati dalam satu kalimat/perkataan. Contoh : أمِّيِّيْنَ, واذا حيّيْتم panjangnya adalah satu alif
30. Mad Shilah Qoshiroh adalah Apabila ada ha’ dhomir mufrod mudzakkar ghoib berupa huruf hidup jatuh setelah huruf yang hidup dan tidak bertemu dengan hamzah atau sukun, maka dibaca panjang. Contoh : إنّهُ بعبا دهِ خبيرُ. Lama membacanya satu alif atau dua harokat
31. Mad Lazim Kilmi Mutsaqqol adalah Apabila ada mad asli yang bertemu dengan huruf yang bertasydid dalam satu kalimat, maka dibaca panjang ( tiga alif atau enam harokat ). Contoh : الحآ قّةُ, ولا الضآلّيِنَ
32. Mad Lazim Kilmi Mukhoffaf adalah apabila ada mad yang bertemu dengan sukun dalam satu kalimat/perkataan, maka harus dibaca panjang dan tidak boleh diidghomkan
33. Tashil artinya mudah atau ringan, terdapat pada surat Fushshilat ayat 44 juz 24. yang berbunyi ااعجَمِيٌّ وعرَبيٌّ
34. Imalah artinya condong antara fathah dan kasroh, terdapat pada surat Hud ayat 41 juz 12 yang berbunyi : مَجْرا يها
35. Isymam Artinya mencampur atau mengumpulkan, terdapat pada surat Yusuf ayat 11 juz 12 yang berbunyi لاتَأْ منَّا
36. Lam Taghlidh yaitu lam yang harus dibaca dengan tebal atau berat khususnya yang terdapat pada Lam Jalalah yang jatuh setelah harokat fathah atau dhommah :اللّهُ لاَإِ لهَ ِالاَّ هُوَ
37. Asma’ul Huruf/ Lughoh al Huruf yaitu nama dari satu persatu dari keseluruhan huruf hijaiyyah, baik huruf itu telah dirangkai atau belum dirangkai dengan huruf yang lain asal belum berharokat
38. Nama-nama hijaiyyah itu dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
a. Huruf-huruf hijaiyyah yang memang hanya mempunyai satu nama atau lughot, jumlah hurufnya ada enam belas yaitu :
جيم, دال, ذال, سين, شين,صاد, ضاد,عين, غين, قاف,كاف,لام, ميم, نون, واو,الف
b. Huruf-huruf hijaiyyah yang memiliki empat nama /lughot, jumlah hurufnya ada satu yaitu : زَايٌ, زَاء, زا, زِيٌّ
c. Huruf-huruf hijaiyyah yang memiliki dua nama/lughot, jumlah hurufnya ada dua belas dengan menggunakan istilah Mad dan Qoshr
39. Musammayatul Huruf adalah semua huruf hijaiyyah yang telah menerima harokat (baik huruf itu hidup atau mati) dan telah dirangkai dengan huruf lain
40. Contoh huruf mati yaitu dengan menambah hamzah washol didepannya : اَض اِضْ اُضْ
41. Contoh huruf yang hidup yaitu dengan menambah dlod mati dibelakangnya : بَضْ بِضْ بُضْ
42. Jumlah makhorijul huruf secara terperinci terbagi menjadi tujuh belas tempat sedang jika disederhanakan, maka menjadi lima bagian yaitu :
a. Al Jauf (lubang Hidung)
b. Al Halqu (kerongkongan)
c. Al Lisan (lidah)
d. Asy Syafatain (Dua bibir)
e. Al Khoisyum
43. Secara garis besar sifat-sifat huruf ini terbagi menjadi dua bagian yaitu :
a. Sifat Al ‘Aridloh
b. Sifat Al Lazimah
44. Waqof menurut bahasa adalah berhenti. Sedangkan menurut istilah adalah menghentikan suara dan perkataan sebentar (menurut adat) untuk bernafas bagi Qori’ dengan niat untuk melanjutkan bacaan selajutnya dan bukan berniat untuk meninggalkan bacaan (Qoth’) yang biasanya disunnahkan dengan membaca tashdiq
45. Qhoto’ menurut bahasa adalah memotong, sedangkan menurut istilah adalah menghentikan bacaan sama sekali sesudah memotong bacaan, maka gari qori’ jika hendak membaca lagi dia disunnahkan isti’adzah.
46. Ibtida’ menurut bahasa adalah memulai, sedangkan menurut istilah adalah memulai bacaan sesudah seorang qori mewaqofkan bacaanya
47. Secara garis besar waqof terbagi menjadi empat yaitu :
a. Waqof Idlthirori ( اضْطِرَارى )artinya terpaksa, yaitu dilakukan seorang qori’ dikarenakan kehabisan nafas, batuk lupa dan sebagainya
b. Waqof Inthidhori ( انتِظارى ) artinya berhenti menunggu; yaitu Qori berhenti pada sebuah kata yang perlu untuk menghubungkan dengan kalimat wajah yang lain (menurut- versi bacaan-bacaan imam sab’ah) karena adanya perbedaan riwayat
c. Ikhtibari ( اختِبَارِى ) artinya berhenti untuk diuji, yaitu ketika qori’ diuji untuk menerangkan al Maqthu’ (kata terpotong), ketika ditanya seorang juri. Atau boleh bagi seorang pengajar Al Qur an memutus-mutus ayat pada anak didiknya (untuk memudahkan).
d. Ikhtiyari ( اختِيَارِى ) artinya berhenti yang dipilih, adalah waqof yang ada unsur kesengajaan, bukan karena sebab-sebab yang tersebut diatas
48. Waqof Ikhtiyari ini dibagi menjadi empat bagian yaitu:
a. Waqof Tam ( وقف تام ), Berhenti pada perkataan yang sempurna susunan kalimatnya dan tidak ada kaitan dengan kalimat yang sesudahnya, baik lafadh maupun maknanya
b. Waqof Kafi ( وقف كافى ), Berhenti pada perkataan yang sempurna susunan lafadh atau kalimatnya (i’robnya), akan tetapi masih ada kaitan arti/makna dengan kalimat sesudahnya. Jika berhenti disini, maka seorang Qori’ tidak perlu lagi mengulangi dengan kalimat sesudahnya
c. Waqof Hasan ( وقف حسن ), Berhenti pada akhir kalimat yang telah sempurna susunan kalimatnya, akan tetapi masih ada hubungannya baik dari segi lafadh ataupun maknanya dengan kalimat sesudahnya.
Hukum berhenti pada waqof hasan adalah boleh dan baik tanpa mengulangi dengan kalimat sesudahnya
d. Waqof Qobih ( وقف قبيح ), Berhenti sebelum sempurna susunan kalimatnya, baik lafad atau bahkan maknanya. Seperti berhenti pada kalimat ملك pada ayat ملك النا س karena keduanya adalah susunan idhofiyyah
Waqof pada إلاّ contoh : إِنّ الإِنْسَانَ لَفِى خُسْرٍ () الاّ berhenti dan mengulang dari kalimat إلاّ
Hukum waqof ini adalah tidak boleh, terlebih jika ia dengan sengaja berhenti, padahal dia mengetahui akan ketidak bolehannya, maka haram hukumnya dan murtad karena jelas dengan sengaja ia mempermainkan firman Allah.
49. Waqof Jibril, Imam Asy-Syaqowi berkata : Sebaiknya para Qori’ untuk mengetaui waqof Jibril. Waqof Jibril yaitu waqof yang dilakukan oleh Malaikat Jibril ketika menyampaikan wahyu kepada Rasulullah
50. Ibtida’, Menurut bahasa adalah memulai, sedangkan menurut istilah adalah memulai bacaan sesudah seorang qori mewaqofkan.
Aturan-aturan dan macam-macam ibtida’ itu adalah sama dengan waqof (ibtida’ tam, kafi, hasan dan qobih)
51. Saktah, Menahan sejenak bacaan dengan tanpa bernafas. Hal ini disebabkan agar tidak salah dalam pengertiannya. Ukuran berhentinya adalah sekitar satu alif
52. Hukum Membaca Isti’adzah dan Basmallah:
Seorang Qori’ apabila hendak membaca Al Qur an, baik pada awal surat maupun ditengah-tengah surat, maka ia sunnah membaca ta’awudz sesuai dengan bacaan dari Rasulullah SAW :
( اَعُوْذُ بِااللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ)
Adapun dasar pengambilannya adalah firman Allah SWT surat Al Nahl ayat 98
فَإِذَا قَرَأْتَ القُرْان فَاسْتَعِذْ بِااللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
Dikalangan ulama’ Qorro; terdapat beberapa lafadh isti’adzah, antara lain:
1.اَعُوْذُ بِااللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ
2.اَعُوْذُ بِااللهِ العَظِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
3.اَعُوْذُ بِااللهِ السَّمِيْعِ العَلِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
Sedangkan tata cara membaca isti’adzah, basmalah dan awal surat mempunyai empat cara menurut Imam Hafs an Ashim :
1. Memutus semua, contoh :
اَعُوْذُ بِااللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمْ () بِسمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمْ () الحَمْدُ للهِ
2.Menyambung basmallah dengan surat saja, contoh :
اَعُوْذُ بِااللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمْ () بِسمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ الحَمْدُ للهِ
3.Menyambung isti’adzah dengan basmallah, contoh :
اَعُوْذُ بِااللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمْ () الحَمْدُ للهِ
4.Menyambung semua, contoh :
اَعُوْذُ بِااللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ الحَمْدُ للهِ
Adapun menyambung ayat akhir surat dengan basmallah dan diwaqofkan, kemudian memulai surat selanjutnya, hal ini tidak diperbolehkan karena takut disangka bahwa basmallah itu terletak pada akhir surat, kecuali pada surat Al Taubah, contoh :
وَلاَ الضّآلِيْنَ بِسمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمْ () الم ذالِكَ
53. Ulama sepakat tidak membaca basmallah pada awal surat Al Taubah. Menurut Imam Ibn Hajar membaca basmallah pada awal surat Al Taubah hukumnya haram, sedangkan membaca basmallah ditengah-tengah surat Al Taubah hukumnya makruh. Pendapat ini banyak diikuti oleh Ulama Ahlul Quro’ dan Ahli Ada’. Hal tidak diperkenankannya membaca basmallah pada surat Al Taubah disebabkan oleh asbabunnuzul dari ayat tersebut.
54. Imam Romli berpendapat bahwa membaca basmallah pada awal surat Al Taubah hukumnya makruh, sedangkan membaca basmallah ditengah-tengah surat Al Taubah hukumnya mubah. Hal ini disebabkan karena tidak adanya nash shorih yang menjelaskannya

MATERI 2 CERDAS CERMAT 2009

1. Peperangan yamamah mengakibatkan terbunuhnya 70 orang penghafal Al- Qur’an.
2. Zaid bin Tsabit adalah penulis ayat-ayat Al-Qur’an yang terkenal.
3. Ilmu tafsir dapat dibagi menjadi tiga periode yaitu periode Mutaqaddimin, Mutaakhirin, dan periode baru
4. Ibnu Jarier Aththbary adalah penulis tafsir Ibnu Jarier atau dikenal Jamiul Bayaan
5. Surat Isra’ menceritakan tentang isra’ mi’raj Nabi Muhammad SAW
6. “Wal Yatalaththof “surat kahfi ayat ke 19 adalah pertengahan dari Al-Qur’an
7. Alat-alat yang digunakan untuk menulis Ayat-ayat Al-qur’an adalah daun, pelepah kurma, batu, tanah keras, dan tulang unta atau kambing
8. Nama lain dari Al-Qr’an adalah Kitabullah, Al-Furqan, dan Adz-dzikru
9. Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW melalui 4 cara yaitu
i. Malaikat memasukkan wahyu kedalam hati Nabi Muhammad SAW
ii. Malaikat menampakkan diri kepada Nabi berupa seorang laki-laki
iii. Wahyu datang kepada Nabi seperti gemerincingnya lonceng
iv. Malaikat menampakkan diri pada Nabi dengan wujud asli
10. Surat makkiyah adalah surat yang diturunkan di Makkah atau sebelum Nabi hijrah ke madinah
11. Surat madaniyah adalah surat yang diturunkan di madinah atau sesudah Nabi hijrah ke madiah
12. Hikmah Al-qur’an diturunkan secara berangsur-angsur antara lain:
i. Agar mudah dimengeti dan dilaksanakan
ii. Agar memudahkan dalam menghafal
13. Surat yang pertamakali diturunkan oleh Allah SWT adalah surat Al-Alaq
14. 7 surat yang panjang disebut Assab’uththwaal yaitu Al-Baqarah, Al-Imran, An Nisaa’, Al-A’raaf, Al-An’aam, Yunus dan Al-Maaidah
15. Al-Qur’an merupakan petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa
16. Tebak surat juz 'Amma

Kamis, 07 Mei 2009

Contact Person


Phone: 0341-3179383

KISI-KISI SOAL TARTILUL-QUR’AN

MATERI TARTILUL-QUR'AN DARI JUZ 1 sd JUZ 15
1. (Q.S. Al A’raaf: 196-206)
2. (Q.S. An Nisaa’: 81-88)
3. (Q.S. Al Maa’idah: 83-93)
4. (Q.S. Ali Imran : 111- 119)
5. (Q.S. Al Baqarah: 121-129)
6. (Q.S. Ali Imran : 7-15)
7. (Q.S. Ali Imran : 31-39)
8. (Q.S. Yusuf : 111-119)
9. (Q.S. An Nahl : 95-103)
10. (Q.S. Ibrahim : 1-10)
11. (Q.S. Yunus: 25-35)
12. (Q.S. Al A’raaf:157-160)
13. (Q.S. Al Maa’idah: 19-26)
14. (Q.S. At Taubah : 40-47)
15. (Q.S. An Nisaa’ : 119-129)
16. (Q.S. Al Baqarah : 183-190)
17. (Q.S. Ar Ra'd: 35-43)
18. (Q.S. Yunus : 101-109)
19. (Q.S. Al Maidah: 32-40)
20. (Q.S. At Taubah: 85-93)
21. (Q.S. Yusuf: 8-16)
22. (Q.S. At Taubah: 107-115)
23. (Q.S. Al A'raaf: 170-180)
24. (Q.S. An nisaa': 43-50)
25. (Q.S. Huud: 111-123)